Contoh kasus sistem Informasi

Contoh kasus sistem informasi

1. Testing and Maintenance
Tes yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah sistem, mendiagnosa masalah sistem atau untuk mengkonfirmasi bahwa langkah-langkah perbaikan telah efektif.

Maintenance
  • Pemeliharaan preventif - Perubahan sistem yang ada sehingga dapat mengurangi risiko kegagalan sementara operasi.
  • Corrective maintenance - Memperbaiki masalah yang timbul saat menggunakan sistem.
  • Pemeliharaan perfektif - Perangkat (modifikasi) untuk meningkatkan keselamatan, keandalan, efisiensi atau efektivitas biaya operasi.
  • Pemeliharaan adaptif - Adaptasi untuk mengatasi kebutuhan yang muncul karena perubahan lingkungan atau peraturan baru.


2. Training
Pelatihan yang dilakukan untuk mengoperasikan sistem, seperti : kegiatan mempersiapkan input, memproses data, mengoperasikan sistem, merawat dan menjaga sistem.

  1. User training plan
  2. User training plan adalah pelatihan seluruh user untuk memenuhi kebutuhanya dalam melakukan sesuatu yang akan dikerjakan meliputi :
    • Kelas
    • Tutorial
  3. Modul Pelatihan
  4. Modul pelatihan ini akan membantu dalam mempelajari cara menggunakan sebuah perangkat lunak perencanaan/pemodelan meliputi:
    • Materi Pelatihan
    • Bantuan Pelatihan Computer-base
    • Topik untuk pelatihan
    • Penggunaan Sistem
    • Konsep umum komputer
    • Konsep sistem informasi
    • Konsep pengorganisasian
    • Managemen sistem
    • Instalasi sistem
  5. Metode Pelatihan
  6. Metode pelatihan adalah proses untuk melatih pengguna dalam penggunaan fitur serta fungsi sistem baru dengan tujuan pengembangan kompetensi untuk menjamin keberhasilan operasional sistem baru. Alur atau tata cara untuk menjelaskan mengapa metode pelatihan harus dipilih dengan hati-hati agar sesuai dengan tujuan dari satu sesi dan sesuai dengan profil pelatihan.
    Metode pelatihan ini meliputi beberapa bagian seperti :
  1. Resident expert adalah sebuah pelatihan yang membutuhkan tenaga ahli pada suatu bidang.
  2. Computer-aided instruction adalah suatu tehnik pelatihan yang menggunakan instruksi-instruksi terprogram untuk melakukan suatu pelatihan perancangan dan perekaan dengan dibantu oleh computer dengan sistem yang terkomputansi.
  3. Formal courses adalah pelatihan yang dilakukan dengan cara formal yang mencakup muatan proses pembelajaran yang bersifat teori dan diskusi yang dilaksanakan didalam sebuah pelatihan secara formal untuk beberapa orang sekaligus.
  4. Software help components adalah sebuah perangkat lunak yang membantu mengeksekusi instruksi dalam sebuah program kemudian membantu mengambil bentuk instruksi dalam sebuah komponen. Komponen terpadu dalam sistem yang dirancang untuk pelatihan dan troubleshooting sistem.
  5. Tutorials adalah layanan bantuan dalam sebuah pembelajaran untuk membantu kelancaran proses dalam sebuah pelatihan. berisi petunjuk dan latihan untuk pengajaran dan pengembangan kompetensi pengguna dalam penggunaan sistem. Petunjuk latihan dan tutorial ini dapat dilengkapi oleh basis data yang menggunakan data riil.
  6. Interactive training manuals adalah bentuk kombinasi antara pelatihan tutorials dan Computer-aided instruction.
  7. External sources, such as vendors adalah vendor penyedia jasa pelatihan kursus dan bentuk pelatihan lain.

    Dukungan Informasi untuk User.
  • Help desk
  • On-line help
  • Bulletin boards dan mekanisme pendukung


3. Security System
System security adalah keamanan infromasi yang diaplikasikan kepada komputer dan jaringannya. Computer security atau keamanan komputer bertujuan membantu user agar dapat mencegah penipuan atau mendeteksi adanya usaha penipuan di sebuah sistem yang berbasis informasi.

Berdasarkan level, metode pengamanan komputer dibedakan berdasarkan level keamanan, dan disusun seperti piramida, yaitu:
  1. Keamanan Level 0, merupakan keamanan fisik (Physical Security) atau keamanan tingkat awal. Apabila keamanan fisik sudah terjaga maka keamanan di dalam computer juga akan terjaga.
  2. Keamanan Level 1, terdiri dari database security, data security, dan device security. Pertama dari pembuatan database dilihat apakah menggunakan aplikasi yang sudah diakui keamanannya. Selanjutnya adalah memperhatikan data security yaitu pendesainan database, karena pendesain database harus memikirkan kemungkinan keamanan dari database. Terakhir adalah device security yaitu alah yang dipakai untuk keamanan dari database tersebut.
  3. Keamanan Level 2, yaitu keamanan dari segi keamanan jaringan. Keamanan ini sebagai tindak lanjut dari keamanan level 1.
  4. Keamanan Level 3, merupakan information security. Informasi – informasi seperti kata sandi yang dikirimkan kepada teman atau file – file yang penting, karena takut ada orang yang tidak sah mengetahui informasi tersebut.
  5. Keamanan Level 4, keamanan ini adalah keseluruhan dari keamanan level 1 sampai level 3. Apabila ada satu dari keamanan itu tidak terpenuhi maka keamanan level 4 juga tidak terpenuhi.


4. Disaster Recovery (Penanggulangan Bencana).
a. Bentuk Tim yang bertanggung jawab terhadap system tersebut.
b. Menggunakan teknologi Clustering dan SynchronousReplication.
c. DRC dilengkapi dengan SOP dan fasilitas serta kelengkapan layaknya sebuah DataCenter.



5. Conversion
Langkah ini di lakukan jika backup data dengan menggunakan cloud cumputing dan menggunankan format XML pada data backup tesebut.

Ada empat metode konversi sistem, yaitu :
    a. Konversi Langsung (Direct Conversion)
    b. Konversi Paralel (Parallel Conversion)
    c. Konversi Bertahap (Phase-In Conversion)
    d. Konversi Pilot (Pilot Conversion)
Share this article :
 

Posting Komentar

 
Publish : Creating Website |
Copyright © 2011. Om Sisfo - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger